Dari banyak aspek   kehidupan, Qardhawi melihat bahwa banyak terjadi kesalah kaprahan di kalangan umat muslim dalam meletakan sekala p...

KEBUTUHAN UMAT MUSLIM SAAT INI AKAN FIQIH PRIORITAS MENURUT Dr.YUSUF QARADHAWI (RINGKASAN)




Dari banyak aspek  kehidupan, Qardhawi melihat bahwa banyak terjadi kesalah kaprahan di kalangan umat muslim dalam meletakan sekala prioritas dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana potret masyarakat kita saat ini, perkara yang berkaitan dengan seni hiburan, olahraga seperti gym untuk membentuk tubuh yang ideal dan perlombaan sepak bola lebih ramai dibicarakan dan dibahas oleh banyak orang ketimbang persoalan ilmu pengetahuan ilmiah dan pendidikan atau kesibukan memperdebatkan hal-hal yang bersifat khilafiyah dari pada yang pokok. Bukan berarti perkara yang telah disebutkan tadi tidak memiliki manfaat sama sekali jika dibicarakan, namun ada hal yang lebih penting yang perlu menjadi perhatian besar umat muslim saat ini. Pendidikan, kemiskinan, kelaparan, dan hal-hal lain yang harus segera deberantas.

Penyimpangan masyarakat muslim di dalam ranah fiqih prioritas menurut beliau terjadi dikarenakan ketiadaan ilmu dan tuntunan fiqih yang benar, sehingga umat muslim hilang arah. Wajar saja kita menemuka orang-orang yang berelebihan dalam melakukan ritual agama seperti menunaikan ibadah haji lebih dari pada semestinya dengan alasan lebih khusu, tetapi sayangnya mereka malah luput memperjuangkan keadilan umat muslim di Palestina dengan hartanya, atau shodakoh untuk memperjuangkan tersebarnya pemikiran islam di kalangan remaja. Padahal dalam surat At-Taubah ayat 19-21 menyebutkan bahwa hal yang berkaitan dengan perjuangan lebih baik di sisi Allah dari 
pada ibadah haji.

“Apakah (orang-orang) yang memberi minum untuk orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjid al-Haram, kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum muslim yang zhalim. Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda, dan diri mereka adalah tinggi derajatnya di sisi Allah, dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan rahmat dari padaNya, keridhaan dan surge, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal”

Perjuangan melawan sekulerisasi Barat, kemusyirakan, dan kekufuran sangatlah urgent dan penting. Sedangkan ibadah haji kewajibannya hanya satu kali, pergi berhaji berkali-kali adalah pemborosan dan tidak lebih prioritas dari pada membantu jihad.

Poin pentingnya adalah, kewajiban yang mendesak harus diprioritaskan lebih dari pada kewajiban yang bisa ditunda.

Dr. Yusuf Qordhowi sangat memperhatikan bahwa di kalangan umat muslim saat ini banyak kekeliruan dalam meletakan sekala prioirtas mereka diantaranya;

1. Tidak memperhatikan kepentingan fardhu kifayah yang berkaitan dengan umat secara luas. Contohnya membuat lembaga kajian ilmiah islam untuk menghalau pengaruh sekuler Barat, industri halal, melawan pemerintah yang dzhoilim, dll.

2. Mengabaikan sebagian fardhu ain atau kurang maksimal dalam mengimplemetasikannya. Seperti meulupakan amal maruf nahi mungkar sebelum melakukan ibadah sholat dan zakat. Bahkan dampak dari pengabaikan sebagian fardhu ain ini menyebabkan murka Allah atas Bani Israil yang disebut dalam surat al-Ma’dah ayat 78-79.

3. Ketimpangan perhatian pada suatu rukun islam yang berlebihan dari pada rukun yang lain. Ada sebagian orang yang memfokuskan ibadahnya hanya pada puasa namun melalaikan zakat, sholat, syahadat, dan haji.

4. Mendahulukan yang Sunnah atas perkara wajib.

5. Mendahulukan ibadah individu dari pada amal jamai.

6. Sibuk dengan perkara yang furu’ (bercabang) namun lupa dengan hal yang pokok.

7. Fokus pada perkara yang syubhat dan makruh ketimbang yang haram atau menghidupkan amal wajib yang telah hilang.

Fenomena-fenomena yang telah dijelaskan mengakibatkan umat muslim menganggap sesuatu yang besar menjadi kecil, membesar-besarkan yang kecil, namun mendahulukan yang yang remeh, mengabaikan yang fadhu, mementingkan yang Sunnah, mendahulukan urusan yang tidak genting, melalaikan urusan mendesak, berbusa-busa membahas perkara khilafiyah, namun lalai melakukan amal yang sudah jelas hukumnya. Oleh karena itu, Fiqih prioritas betul-betul diperlukan oleh umat muslim saat ini agar tidak terjadi kekeliruan yang berkepanjangan dalam beramal.

0 komentar: