Asal Filsafat Yunani dan Tokoh-Tokoh Penting Pada Zaman Pra-Sokrates
Filsafat Yunani lahir di Asia kecil, Ionia. Di sanalah tempat lahirnya para filsuf Yunani yang bijak sana. Filosofi Yunani awal merupakan produk paling modern dari peradaban kuno Ionia. Ionia tempat pertemuan antara Barat dan Timur. Karena kedekatan Timur dengan Barat ini, sering dipersoalkan bahwa orang-orang Timur mempengaruhi filsafat Yunani pada masa itu.
Herodetus, misalnya, berpendapat bahwa agama dan kebudayaan Yunani berasal dari Mesir. Orang-orang mesir pada masa Hellenis menginterpretasikan mitos-mitos mereka menurut filsafat Yunani, kemudian mengatakan filsafat Yunani berasal dari mitos-mitos mereka.
Berbeda dengan Herodetus, Coppleston dan Burnet menyangkal bahwa filsafat Yunani adalah hasil interpretasi dari Mesir. Karena belum ada bukti yang valid yang mendukung pernyataan tersebut.
Awal mula terjadinya filsafat didasari rasa penasaran yang besar terhadap perubahan di sekeliling. Terjadinya siang dan malam, pergantian musim, kelahiran, kematian, dan segala macam fenomena alam lainnya. Di balik perubahan, menurut filsuf Yunani, pasti ada sesuatu yang permanen. Pasti ada elemen dasar (Urstoff) yang tidak berubah.
Para filsuf Ionia mengutarakan definisi Urstoff berbeda-beda. Di sisi lain, ada yang mereka sepakati bahwa Urstoff bersifat material. Thales meyakini Urstoff dunia ini adalah air, sedangkan Anaximenes udara, dan Heracleitos api. Bagaimanapun juga mereka belum memahami pertentangan antara roh dan materi. Mereka juga mengambil kesimpulan dengan pendekatan experimental dan spekulatif. Sehingga pada masa ini kosmologi Ionia sering dinamakan materialisme abstrak karena belum menemukan definisi kesatuan dalam perbedaan (unity in diversity).
Pra-Sokrates
Masa ini adalah awal dari kelahiran filsafat Yunani. Pemikiran Plato dan Artistoteles banyak dipengaruhi oleh filsuf pada zaman klasik ini. Adapun nama-nama filsuf yang terkenal pada zaman sebelum pemikiran Sokrates hadir yaitu: Thales, Anaximandros, Anaximenes, Xenophanes, Pythagoras, Heracleitos, Parmenides, Zeno, Anaxagorea, Empedocles, Leucippus, dan Demokritos.
Thales dijuluki sebagai “Tujuh Orang Bijak”. Ia merupakan filsuf Yunani pertama. Diduga lahir pada awal abad ke-6 SM dan meninggal 546 atau 545 SM. Thales selalu penasaran dari mana segala sesuatu ini berasal.
Thales mengatak bahwa segala sesuatu itu berasal dari air. Itu didasari oleh pengamatannya bahwa air memilik peran dominan dalam kehidupan manusia. Ia mengajarkan bahwa segala benda dipenuhi oleh dewa-dewi. Orang pertama yang memahami konsep unity in diversity adalah Thales.
Anaximandros (611 - 545 SM) adalah teman Thales. Walaupun mereka berteman Anaximandros memiliki pemikiran berbeda. Urstoff alam semesta ini menurutnya bukan air melainkan api. Karena ada juga benda-benda yang tidak dapat melebur menjadi air. Maka, prinsip pertama segala benda ialah to apeiron atau substansi yang tidak terbatas. To apeiron juga kekal.
Anaximenes mengambil teori yang jauh berbeda dengan kedua filsuf di atas. Ia berpikir bahwa urstoff alam ini udara. “Seperti Jiwa kita, udara mempersatukan kita, begitupun nafas dan udara merangkul seluru dunia”. Namun, dalam teori bentuk bumi, Anaximenes satu suara dengan Thales bahwa bumi ini berbentuk datar.
Pythagoras (580 - 500 SM) mendirikan tarekat keagaman di Italia Selatan. Beliau dilahirkan di Samos, daerah Ionia. Phytagoras dijuluki “Pemimpin dan Bapak filsafat Ilhai”. Tentang jiwa manusia, Pythagoras percaya bahwa jiwa itu kekal. saat manusia mati, jiwa berpindah ke tempat lain. Bukan Pyhtagoras rasanya jika tidak terobsesi dengan matematika. Karena obsesinya itu, ia sampai mengatakan Tuhan seorang ahli matemaika.
Xenophanes (570 - 480 SM) pemikir kritis. Lahir di Kolophon, Asia Kecil. Ia mempercayai bahwa Allah tidak dilahirkan ( anti anthropomorfisme). Allah tidak memiliki permulaan.
Heracleitos adalah bangsawan di Effus (540 - 475 SM). Ia seoran soliter dan melankolik. Ia merendahkan orang-orang bahkan para filsuf. Dalam ranah agama, Heracleitos menyamakan Allah dengan dewa-dewa seluruh kepercayaan (panteisme) dan tidak mempercayai mitos. Panta rei atau kepercayaan bahwa segala sesuatu mengalir adalah ajaran Heracleitos. “Segala sesuatu ada dalam gerakan (motion), tak ada suatu yang tetap (the unreality of realty)” katanya. urstoff bagi Hjeracleitos adalah api. Karena api hidup dengan cara memakan benda. Saat api menyala ia mengubah benda yang masuk ke dalam dirinya menjadi api. Tanpa adanya benda yang masuk, api akan mati.
Parmenides adalah pendiri Sekolah Elea. Lahir tahun 451 - 449 SM. Saat usianya 65 tahun, ia bertukar pikiran dengan Socrates di Athena. Parmenideslah filsuf pertama yang memperkenalkan metafisika. Jika sesuatu itu ada, hanya ada dua kemungkinan, ia berasal dari ada (being), atau bisa juga berasal dari tidak ada (not being). Being adalah ada, dan being adalah satu, maka pluralitas itu tidak ada.
Zeno adalah murid Parmenides. Ia menolak pluralisme dan gerak. Menurut teori Phytagoras, jika kita mau menyebrangi stadion, kita harus melewat jumlah titik yang tak terbatas. Sedangkan pikir Zeno, tidak mungkin kita menyebrangi jumlah titik yang tidak terbatas dalam waktu yang terbatas. Artinya, kita tidak mungkin menyebrangi stadion dan tidak mungkin ada gerak.
Empedocles berasal dari Afregentium, pulau Sisilia. Sebagian pendapat mengatakan bahwa ia seorang dukun dan dikucilkan dari kalangan Phytagoreanisme. Menurut Empedocies Urstoff alam semesta ini adalah empat anasir yakni: tanah,api, air, udara. Keempat unsur itu dapat bercampur dan menghasilkan benda-benda yang lain. Jika unsur-unsur tersebut bersatu menciptakan unsur konkrit, namun sebaliknya jika keempat anasir itu terpisah, maka hilanglah benda-benda.
Anaxagoras (500 - 420) lahir di Clazomenea. Berasal dari Persia. Filsuf pertama yang menetap di Athena. Sempat didakwa dengan tuduhan mengajarkan paham bahwa matahari adalah batu yang merah membara dan bulan terdiri dari tanah. Ia pun dipenjara namun akhirnya dibebaskas oleh Pericles muridnya di Athena. Sumbangsinya terhadap filsafat Yunani adalah teori rasio. Ia percaya bahwa gerakan di alam semesta ini disebabkan oleh kekuatan fisik, cinta, dan kebencian. Namun, Anaxagoras mengatakan gerakan disebabkan oleh rasio. Sehingga, sejak itulah akal budi dianggap sebagai prinsip yang menggerakan segalanya. Anaxagoras menyepakati teori being yang dikemukakan oleh Empedocles. “ in everything there is a portion of everything” adalah kata-katanya yang mashsyur.
Leucippus adalah pendiri aliran atomisme. Ada yang berpendapat ia tokoh fiktif. Namun diterima berdasarkan tulisan Aristoteles dan Thephrastus. Leucippus mengajarkan pada awalaya ada atom-atom yang bergerak dalam ruang kosong. Dari permulaan itu munculah dunia yang kita alami.
Demokritos (460 - 370SM) adalah murid Leucipos. Ia juga seorang pemimpin Sekolah di Abdera. Sampai Plato mendirikan akademi ia masih hidup. Pemikran Demokritos tak jauh dari gurunya. Benda-benda memancarkan gambar-gambar dalam bentuk atom-atom yang berasal dari jiwa lewat indera. Jiwa juga terdiri dari atom-atom. Indra-indra tak memberikan suatu informasi apapun tentang realitas. Karena indra itu subyektif. Demokratos juga berpendapat peradaban muncul dari kebutuhan dan usaha untuk memperoleh sesuatu yang menguntungkan. Manusia menciptakan seni dengan meniru alam.
Tulisan ini adalah hasil rangkuman penulis dari buku Pengantar Filsafat karya J.B Blikololong.
Follow Us
Were this world an endless plain, and by sailing eastward we could for ever reach new distances